Seorang dokter di Des Moines, Iowa, Amerika Serikat telah dituntut atas tuduhan melakukan pembunuhan yang tak disengaja yang mengakibatkan beberapa pasien meninggal dunia. Salah satu pasiennya ternyata adalah Paul Gray, mendiang bassist SLIPKNOT yang meninggal dunia pada 2010 lalu.
Daniel Baldi nama dokter tersebut. Dia adalah dokter di Iowa Health System pain clinic. Dia diduga telah menuliskan ‘resep obat untuk menghilangkan rasa sakit (painkiller) berdosis tinggi untuk pecandu drugs’ kepada 8 orang pasien, termasuk Paul Gray. Hal ini dianggap makin memperparah kondisi Paul yang memang sudah terlanjur mengalami kecanduan drugs sejak tahun 2005.
Dokter Baldi muncul di depan pengadilan pada 5 September 2012 atas tuduhan yang ditujukan kepadanya tersebut. Namun dia kemudian dibebaskan dengan jaminan USD 10.000 atau sekitar IDR 96 juta. Meski demikian, jika di kemudian hari terbukti bersalah atas tuduhan yang ditujukan kepadanya, Baldi akan menghadapi hukuman 16 tahun penjara. Guy Cook, pengacara sang dokter mengatakan bahwa kematian Paul Gray belum tentu akibat kesalahan kliennya. “Kematian bisa terjadi pada kondisi sakit yang berat atau parah, dan belum tentu terkait dengan perawatan medis. Apalagi kalau pasien merupakan seorang pecandu drug.” kata sang pengacara.
SLIPKNOT sendiri telah mengeluarkan pernyataan terkait hal ini. “Berhubung perginya saudara kami Paul Gray masih sangat terasa bagi kami keluarga SLIPKNOT, maka perkembangan berita baru ini membuat kami menjadi merasa sedih. Bahwa ada orang yang mengambil keuntungan atas kondisi sakit saudara kami padahal dia sebenarnya harus menolongnya, merupakan sebuah berita yang mengejutkan kami. Kami hanya bisa berharap bahwa keadilan akan ditegakkan agar hal seperti ini tak perlu terjadi lagi. Belasungkawa kami juga kepada para keluarga korban yang lain. Kami akan membantu semampu kami untuk memastikan bahwa hal seperti ini tak akan terjadi lagi.”
Paul Gray meninggal dunia pada 24 Mei 2010 di kamar hotel TownePlace Suites Hotel di pinggiran kota Des Moines, Iowa, Amerika Serikat. Penyebab kematiannya adalah karena overdosis obat. Brenna Gray, janda Paul Gray mengatakan bahwa mendiang suaminya memang sudah mengalami kecanduan drugs sejak tahun 2005.
Brenna juga sudah berkali – kali meminta Paul untuk melakukan rehab agar bisa kembali sembuh dari ketergantungan drugs. “Hari Sabtu, (23 Mei 2010, sehari sebelum Paul meninggal) aku bilang kepadanya ‘kita harus melakukan sesuatu, kita harus memperbaiki keadaan ini’ Paul setuju. Waktu itu dia lagi siap – siap mau pergi tur dengan band sampingannya Hail!. Dia bilang ‘Aku akan melakukan sesuatu (untuk sembuh) setelah tur’. Lalu kubilang ‘Kamu jangan tur dulu’. Aku sempat menelepon manajernya dan meminta agar tur ditunda dulu. Tapi nampaknya sudah terlambat untuk itu.” kata Brenna dalam sebuah interview pada 2011 lalu.
Brenna mengakui bahwa mendiang suaminya sebenarnya sangat ingin berhenti dari kecanduannya. “Jika saja dia bisa mengendalikan kecanduannya, pasti sudah dilakukannya. Dia sangat ingin mengakhiri kecanduannya itu. Tapi hal itu memang seperti penyakit yang seumur hidup. Bahkan jika pun dia bisa bersih, dia tetap tak bisa menghindar dari kenyataan bahwa badannya pernah mengalami sakit itu.” kata Brenna.
Well, apapun yang terjadi, memang sudah terjadi. So be aware, guys. Stay away from drugs, coz once you get into it, there will be no way out. Keep that in mind. [Chimot/Banjarsari Underground]
No comments:
Post a Comment